Kamis, 26 September 2013
Rabu, 25 September 2013
Studi Perkecambahan Terong
Perkecambahan Terong (Solanum melongena)
1. Penyemaian bibit
a. Pada medium kapas
2. Proses Perkecambahan
a. Mulai terbentuknya bulu-bulu halus berwarna putih
b. Terlihat bahwa bibit atau biji terong tersebut tumbuh atau terangkat keatas
Dari hasil pengamatan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa : “Perkecambahan biji cabe rawit termasuk dalam kategori tipe perkecambahan epigeal,dimana radikel muncul
dan di ikuti dengan memanjangnya hipokotil dan membawa serta kotiledon dan
planula ke atas permukaan tanah."
2. Pengamatan Minggu ke dua
2. Pengamatan Minggu ke dua
(Minggu, 27 Oktober 2013 )
Studi Perkecambahan Cabe Rawit
1. Penyemaian Bibit Cabe Rawit
2. Mulai terbentuknya bulu-bulu halus berwarna putih
3. Mulai terbentuknya batang dan pecahnya bibit
4. Terlihat bawah bibit yang biji nya tumbuh keatas(hipokotilnya tumbuh atau terangkat keatas).
3. Mulai terbentuknya batang dan pecahnya bibit
4. Terlihat bawah bibit yang biji nya tumbuh keatas(hipokotilnya tumbuh atau terangkat keatas).
Dari hasil pengamatan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa :
“Perkecambahan biji cabe rawit termasuk dalam kategori tipe perkecambahan epigeal,dimana radikel muncul
dan di ikuti dengan memanjangnya hipokotil dan membawa serta kotiledon dan
planula ke atas permukaan tanah."
Studi Perkecambahan Tomat
Study
Kecambah
1. Minggu Pertama
Medium yang digunakan yaitu tanah yang di isi
kedalam polibag yang berukuran 1 kg tepat pada hari rabu tanggal 18 septembr
2013. Dengan perlakuan tanah dicampur pupuk kandang dan di diamkan di dalam
polibag lebih kurang selama 4hari dengan
cara kena air hujan.
Waktu menanam pada hari sabtu tangal 21
september 2013 pukul 05.45 wib,dengan kondisi cuaca normal.cra menanam bibit
tomat yaitu ditaburkan di atas tanah yang telah dicampur pupuk kandang,kemudian
di tabor kan peptisida anti semut “ okulater”, supaya bibit nya tidak
dikerumuni semut., dan setiap pagi dan sore selalu disiram dengan air biasa.
Perubahan yang terjadi :
1.
Pada hari pertama,
yaitu minggu tanggal 22 september 2013, belum ada perubahan sama sekali.maksud
nya belum kelihatan pertumbuhan yang dialami kecambah tomat tersebut.
2.
Pada hari kedua,yaitu
senin tanggal 23 september 2013, masih sama pada hari sebelumnya.
3.
Pada yang
ketiga,yaitu selasa tanggal 24 september 2013,sudah mulai terlihat
perubahan kecambah, yaitu mulai tumbuh
batang dan daun. Daun nya mulai membelah.
4.
Pada hari yang ke
empat, yaitu hari rabu tanggal 25 september 2013 kecambah mengalami pertumbuhan
yang cepat .sebab sudah mulai tumbuh batang dan daun.
Dimana pertumbuhan
nya ke atas karena biji pada tomat tersebut menonjol ke atas dan mulai
terbentuk daun. Pada batang tomat ini berbulu, dan batang nya masih lunak.jadi
dapat di simpulkan bahwa tanaman tomat
tergolong jenis tumbuhan monokotil.
Hasil pengukuran :
a.
Daun
ü Panjang daun : 1 cm
ü Lebar daun : 0,5 cm
ü Tebal daun : ± 0,1 cm
b.
Batang
ü Panjang batang : 4 cm
ü Diameter batang : ±
0,2 cm
“Perkecambahan biji
Tomat termasuk dalam kategori tipe perkecambahan epigeal,dimana radikel muncul
dan di ikuti dengan memanjangnya hipokotil dan membawa serta kotiledon dan
planula ke atas permukaan tanah."
2.Pemberian pestisida untuk mencegah serangan semut
2.Pemberian pestisida untuk mencegah serangan semut
3. Hari ke-3 mulai terbentuk daun dan batang
4. Hari ke-4 sudah terbentuk daun,batang yang ada buluh nya
Sekian ^_^
Tertanda kelompok 4:
RISKA NOVITASARI,MERZA LIGUNA,DELIS LESNAWATI,ASRONA ILAHI
2. Pengamatan Minggu ke dua
Hasil Pengamatan :
1. ( Minggu,29 September 2013)
Tinggi Batang : 6 cm
Panjang daun : 1,5 cm
Tebal daun : 0,5 cm
2.( Senin , 30 September 2013 )
Tinggi Batang : 6 cm
Panjang daun : 2,5 cm
Tebal daun : 0,7 cm
3. ( Selasa, 1 Oktober 2013 )
Tinggi Batang : 6,5 cm
Panjang daun : 3 cm
Tebal daun : 0,8 cm
1. ( Minggu,29 September 2013)
Tinggi Batang : 6 cm
Panjang daun : 1,5 cm
Tebal daun : 0,5 cm
2.( Senin , 30 September 2013 )
Tinggi Batang : 6 cm
Panjang daun : 2,5 cm
Tebal daun : 0,7 cm
3. ( Selasa, 1 Oktober 2013 )
Tinggi Batang : 6,5 cm
Panjang daun : 3 cm
Tebal daun : 0,8 cm
studi perkecambahan
a. Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan (Ing. germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
b. Proses Perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air
dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.[1]
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
c. Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon
dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini
misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
Perkecambahan
Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam
biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada
perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe
perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah (perhatikan Gambar 1.2)
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah (perhatikan Gambar 1.2)
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah (perhatikan Gambar 1.3)
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah (perhatikan Gambar 1.3)
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh daricadangan makanan
karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada
tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.
sekian ^_^
tertanda kelompok 4 : Riska Novitasari,Merza Liguna,Delis Lesnawati,Asrona Ilahi
Selasa, 24 September 2013
Sabtu, 21 September 2013
Morfologi daun tanaman 4 musim ^_^
1. Musim semi
a. Kubis
b. Mentimun
f. Tomat
a. Kubis
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Brassicales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Nama latin :Brassica oleracea
morfologi daun :
Daun ini tersusun sangat rapat
membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop, kop atau kepala
(capitata berarti "berkepala"). Daun kubis termasuk daun tidak
sempurna karena tidak memiliki tangkai,dan pelepah. Daun kubis
berbentuk bulat telur dan merupakan daun bertangkai.
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo :
Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : cucumis
Nama latin :Cucumis sativus
Morfologi daun :
Mentimun
berdaun tunggal dengan bentuk menyerupai bulat telur dengan ukurang
cukup besar..Bentuk ukuran dan kedalaman lekuk
daun mentimun bervariasi, tergantung dari spesies dan kultivarnya. Daun mentimun
tersusun dengan susunan daun berselang. Termasuk daun tidak sempurna tepatnya
disebut daun bertangkai.
c. Stroberi
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria
x ananassa
Morfologi daun :
Termasuk daun tidak sempurna
tepatnya daun bertangkai. Daunnya berbentuk trifoliate, dengan tepi daun
bergerigi (serratus), daging daun seperti kertas (papyraceus atau chartaceus). Daun tumbuh
disetiap buku batang, sehingga batang tertutupi oleh daun.
2. Musim panas
d. jagung
Kingdom : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays ssp.mays
Morfologi daun :
Daun terbentuk
dari pelepah dan daun (leaf blade & sheath).
Daun muncul dari ruas-ruas batang. Pelepah daun muncul sejajar dengan batang.
Pelepah daun bewarna kecoklatan yang menutupi hampir semua batang
jagung(Belfield dan Brown, 2008).
e. Nanas
Kingdom : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Poales
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Nama latin : Ananas comusus
Morfologi daun :
Termasuk daun
tidak sempurna tepatnya daun berupih(pe;epah),memiliki daun tulang sejajar dan
bertepi rata.Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun
utama. Pada daunnya ada yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak
berduri. Tetapi ada pula yang durinya hanya ada di ujung daun. Duri
nanas tersusun rapi menuju ke satu arah menghadap ujung daun .
Kingdom : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Solanales
Famili : Solanaceae
Genus :
Solanum
Nama latin :Solanum lycopersicum
Morfologi daun :
Daun
tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan membentuk
celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun berwama hijau dan
merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang
berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk
pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi batang
tanaman.
g. Wortel
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Apiales
Famili : Apiaceae
Genus :
Daucus
Nama latin :Daucus carota
Morfologi daun :
Daun tanaman wortel termasuk daun
majemuk, menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai. Daun memiliki anak-anak
daun yang berbentuk lanset (garis-garis). Bagian tepi daun bercangap. Setiap
tanaman memiliki 5 – 7 tangkai daun yang berukuran panjang. Tangkai daun kaku
dan tebal dengan permukaan halus, sedangkan helaian daun lemas dan agak tipis.
h. Bayam
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus :
Amaranthus
Nama latin :Amaranthus spinosus L.
Morfologi daun :
Termasuk
daun tidak lengkap tepatnya daun bertangkai dan memiliki tepi daun yang rata.Daun
tunggal, berseling, bentuk bulat telur (ovatus), tepi rata (integer), ujung
runcing (acutus), pangkal tumpul, warna hijau muda sampai hijau kekuningan.
i. kentang
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Solanales
Famili : Solanaceae
Genus :
Solanum
Nama latin :Solanum tuberosum
Morfologi daun :
Daun pada
tanaman Kentang merupakan daun majemuk yang terdiri atas tangkai daun utama (
rachis), anak daun primer ( pinnae), dan anak daun sekunder ( folioles) yang
tumbuh pada tangkai daun utama diantara anak daun primer. Bagian rachis dibawah
pasangan daun primer yang terbawah disebut petiole. Daun majemuk tanaman
kentang, pada dasarnya tangkai daunnya mempunyai tunas ketiak yang dapat
berkembang menjadi cabang sekunder dengan sistem percabangan simpodial.
j. Bawang merah
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Asparagales
Famili : Amaryllideceae
Genus :
Allium
Nama latin :Alium cepa
Morfologi daun :
Daun bawang
merah hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil, memanjang dan
berlubang. Bagian ujung daun bawang merah meruncing dan bagian bawahnya melebar
seperti kelopak dan membengkak. Kelopak daun sebelah luar selalu melingkar
menutupi daun yang ada didalamnya.
Sekian dan terima kasih ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)